TANGSEL — Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan, M. Yusuf, menyuarakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus perdagangan manusia (human trafficking) yang akhir-akhir ini mencuat di berbagai wilayah Indonesia.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai bahwa kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius, khususnya bagi pemerintah daerah agar segera mengambil langkah preventif yang nyata dan terukur.
Salah satu langkah yang ia dorong adalah edukasi dan sosialisasi intensif dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangsel, terutama bagi lulusan SMA dan SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Menurut Yusuf, kelompok usia ini sangat rentan menjadi sasaran pelaku perdagangan manusia yang kerap menawarkan pekerjaan dengan iming-iming gaji besar namun tidak memiliki kejelasan legalitas maupun perlindungan hukum.
“Sosialisasi ini penting agar mereka tidak mudah tergoda oleh janji palsu untuk bekerja di luar negeri atau daerah lain tanpa prosedur yang resmi,” ujar Yusuf saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 26 Juni 2025.
Ia menambahkan, tindakan pencegahan harus dimulai sejak dini. Salah satu kuncinya adalah membekali generasi muda dengan informasi yang cukup agar mereka mampu mengenali potensi penipuan sejak awal.
Yusuf menegaskan bahwa Kota Tangsel harus menjaga warganya agar tidak menjadi bagian dari statistik korban perdagangan manusia yang masih tinggi di Indonesia.
Untuk itu, ia mendorong sinergi antara Disnaker, sekolah-sekolah, dan pihak terkait lainnya dalam menyampaikan edukasi mengenai bahaya human trafficking secara masif dan berkelanjutan.
Selain pendekatan edukatif, Yusuf juga menyoroti perlunya solusi konkret dari Pemkot Tangsel dalam mengatasi pengangguran, yang ia nilai sebagai faktor pemicu tingginya kerentanan anak muda terhadap perdagangan manusia.
“Pemkot harus hadir memberi solusi. Misalnya lewat pelatihan keterampilan kerja berbasis kebutuhan industri serta pendampingan wirausaha bagi para lulusan sekolah,” pungkasnya.(c)
